Mengenal Budaya Jawa – Aset Penting Negeri Nusantara
Keberagaman Indonesia akan suku dan
budayanya mengingatkan saya akan kekayaan negara kita yang begitu
menakjubkan. Ada lebih dari 250 suku tersebar di seluruh Indonesia.
Salah satu suku dan budaya terbesar adalah Jawa. Jawa merupakan tempat
saya dilahirkan dan dibesarkan.
Jawa mendiami mendiami wilayah Tengah
dan Timur Jawa. Pada bagian barat, didiami suku Sunda. Menjadi salah
satu suku terbesar di Indonesia, tentu saja Jawa juga memiliki
kebudayaan yang beragam, dan sebagian budaya itu masih ada hingga
sekarang.
Mengenal Budaya Jawa
Menurut kamus KBBI, Budaya diartikan
sebagai pikiran, akal budi, atau adat istiadat. Menurut Koentjaraningrat
sebagaimana dikutip Budiono K, menegaskan
bahwa, “menurut antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan
dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”.
Budaya Jawa adalah budaya yang berasal
dari Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa, khususnya di Jawa Tengah,
DIY, dan Jawa Timur. Budaya secara garis besar dapat dibagi menjadi 3
yaitu budaya Banyumasan, Budaya Jawa Tengah – DIY, dan Budaya Jawa
Timur.
Selain suku bangsa, terdapat juga sub
sukunya dari Jawa. Yaitu suku osing dan suku tengger. Budaya Jawa
memiliki nilai-nilai sarat dengan nilai etika dan estetika. Budaya Jawa
mengutamakan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian dalam kehidupan
sehari-hari. Juga sangat menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan.
7 Kebudayaan dari Suku Jawa yang diwariskan hingga sekarang
- Bahasa Jawa
Orang Jawa menggunakan bahasa Jawa dalam
bertutur kata sehari-hari. Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosa
kata dan intonasi berdasarkan hubungan antara pembicara dan lawan
bicara, yang dikenal dengan unggah – ungguh. Aspek kebahasaan ini
memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan secara tidak
langsung membentuk kesadaran yang kuat akan status sosialnya di
masyarakat.
Bahasa Jawa dibagi dalam 3 golongan berdasarkan unggah-ungguh nya. 3 golongan itu adalah
- Bahasa Jawa Ngoko, bahasa jawa ngoko dibagi menjadi 2 yaitu ngoko lugu dan ngoko Andhap
- Bahasa Jawa Madya, bahasa jawa madya dibagi menjadi 3 macam yaitu Madya Ngoko, Madyantara, dan Madya Krama
- Basa Jawa Krama, dibagi menjadi 6 macam yaitu Krama Lugu, Mudha Krama, Wredha Krama, Krama Inggil, Krama Desa, dan Basa Kedathon
Meski keseluruhan menggunakan bahasa Jawa, tapi dialek setiap daerah di Jawa berbeda – beda.
- Filosofi
Orang Jawa sangat lekat dengan filosofi kehidupan, terutama dari para tokoh besar Jawa seperti Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijogo meninggalkan sebuah filosofi hidup yang hingga kini
masih melekat di masyarakat Jawa. Filosofi tersebut termuat dalam Dasa
Pitutur.
- Kepercayaan
Masyarakat Jawa dulu menganut agama
hindu, budha, dan Kejawen sebagai piandel/pegangan. Meski sekarang
sebagian besar orang Jawa beragama Islam, namun kepercayaan mereka
terhadap Kejawen tetaplah menjadi sebuah pegangan mereka. Hal ini
disebabkan karena penyebaran agama islam dilakukan oleh para Wali Songo
dengan metode pendekatan tradisi Jawa.
Dan Kejawen itu sendiri juga tidak
menyimpang dari agama islam. Kepercayaan Kejawen berisikan tentang seni,
budaya, tradisi, ritual, sikap, dan juga filosofi – filosofi orang
Jawa.
- Kesenian
Kesenian Tradisional Jawa sangatlah
beragam, secara umum kesenian Jawa dibagi menjadi 3 kelompok besar
yaitu, Banyumasan (Ebeg), Jawa Tengah, dan Jawa Timur (Ludruk atau
Reog).
Adapula kesenian musik Jawa dan Tarian
Jawa. Seni tari Jawa juga sangat beragam macamnya, antara lain. Dari
Jawa Timur ada Tari Reog, Tari Gandrung (Banyuwangi) dan Tari Remo. Dari
Jawa Tengah ada Tari Brambang Cakil, Tari Emprak, Tari Kridhajati
(Jepara), Tari Sintren, Tari Kuda Lumping dan Tari Ebeg (Banyumas). Dari
DIY ada Tari Angguk dan Tari Golek Menak.
Seni musik jawa meliputi Langgam Jawa
yang merupakan bentuk adaptasi musik keroncong kedalam musik tradisional
Jawa, khusunya gamelan.
- Kalender Jawa
Kalender Jawa adalah sebuah kalender
yang merupakan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa, dan Budaya
Eropa. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua
yaitu siklus mingguan terdiri dari 7 hari (Senin – Minggu), dan siklus
pekan Pancawara (pasaran) yang terdiri dari 5 hari (Pahing, Pon, Wage,
Kliwon dan Legi).
Dalam hitungan bulan, kalender Jawa
memiliki 12 bulan yaitu Sura, Supar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil awal,
Jumadilakir, Rajab, Ruwah, Pasa, Sawal, Sela, dan Besar.
- Hitungan Jawa
Hitungan Jawa merupakan sistem
perhitungan masyarakat Jawa dalam membuat keputusan-keputusan penting,
dimana diyakini bila kita sembarangan memilih waktu bisa jadi itu akan
menimbulkan keburukan.
Sistem perhitungan ini biasa disebut
Neptu yang terdiri dari angka perhitungan hari, hari pasaran
(pancawara), bulan, dan tahun Jawa. Hari, pasaran, bulan dan Tahun
memiliki nilai yang berbeda-beda. Dari nilai perhitungan totalnya itulah
nantinya akan diketahui baik buruknya keputusan yang akan diambil.
- Rumah Joglo
Rumah Joglo juga merupakan salah satu
budaya jawa yang memiliki nilai sarat dan estetika. Sruktur bangunan
tradisional Jawa mencerminkan komposisi ruang bangunan khas seperti : pendhapa, pringgitan, dalem, dapur, atau gandri ghandok.
Hubungan antara struktur ini sangat
dipengaruhi oleh mitologi proses manifestasi dan kosmologi Jawa. Ini
berarti bahwa rumah jawa tidak hanya sebuah tempat berlindung, tetapi
juga dipahami sebagai manifestasi dari cita-cita dan pandangan hidup
atau fungsi simbolis.
Salah satu nilai kearifan lokal
ditemukan dalam rumah tradisional Jawa. Jawa memiliki berbagai keindahan
budaya dan seni yang terintegrasi dengan kehidupan masyarakatnya.
Berbagai seni tradisi dan budaya tertuang dalam karya karya pusaka
masyarakat Jawa, seperti batik, rumah joglo, keris, dan gamelan. Joglo
sebenarnya hanya merupakan salah satu bentuk rumah tradisional Jawa,
tetapi joglo merupakan tipe rumah Jawa yang paling lengkap susunannya
sehingga nilai kearifan yang terkandung dalam rumah ini pun juga tidak
habis diuraikan hingga sekarang.
- Ilmu Spiritual
Masyarakat Indonesia khususnya Jawa
sangat kental dengan hal – hal spiritual. Masyarakat jawa mengenal
banyak sekali ilmu spiritual yang dirangkum dalam ilmu kejawen.
Kepercayaan kejawen menciptakan sebuah filosofi, budaya dan
ritual-ritual jawa yang ditujukan kepada Sang pencipta dengan tujuan
untuk mendapatkan berbagai solusi dalam menyelesaikan suatu permasalahan
serta menjadi sarat tertentu untuk kegiatan-kegiatan penting Dari
kepercayan kejawen itulah sekarang disebut sebagai ilmu kejawen.
Sebagai orang jawa yang ahli spiritual,
ilmu kejawen telah diturunkan oleh mbah saya kepada saya. Setelah sukses
membimbing ilmu kejawen kepada klien-klien saya, menjadikan saya
seorang pakar kejawen.
Ada 5 ilmu Kejawen yang saya ajarkan, antara lain;
Jika Anda ingin lebih memahami tentang ilmu kejawen, silahkan kunjungi situsnya disini.
Penjelasan diatas merupakan kumpulan
budaya hanya dari satu Suku yang Ada di Nusantara kita. Tidak bisa
terbayangkan berapa jumlah semua budaya yang ada di negara kita tercinta
ini. Sungguh besar dan kaya negara kita ini, karena itulah tercipta
Bhineka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa kita.
Jangan lupa untuk bagikan artikel ini ke media sosial favorit Anda
0 komentar:
Posting Komentar