Berdasarkan penemuan-penemuan peninggalan salah satu kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia adalah Kerajaan Kutai, bahkan banyak kalangan yang menganggapnya sebagai kerajaan pertama di Indonesia.
Meskipun Kerajaan Kutai wilayahnya tidak terletak di jalur
perdagangan internasional, namun hubungan dagang dengan India telah
berkembang sejak lama. Dari hal tersebut kemudian terjadi penyebaran
pengaruh agama Hindu-Budha.
Kerajaan Kutai berlokasi di wilayah Muarakaman tepatnya di tepi
Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, yakni di sekitar pertemuan Sungai
Mahakam dengan anak sungainya. Sungai Mahakam yang bisa dilayari dari
pantai sampai masuk ke Muarakaman memudahkan aktivitas perdagangan yang
kemudian memperlancar ekonomi dan kemajuan Kerajaan Kutai.
Daftar isi [sembunyikan]
Bukti Sejarah Kerajaan Kutai

Bahasa Sansekerta adalah bahasa Hindu asli. Tulisan dan bentuk hurufnya dinamakan huruf Pallawa, yakni tulisan yang dipakai di tanah Hindu Selatan kira-kira pada tahun 400 Masehi. Dengan melihat bentuk huruf pada prasasti yupa yang ditemukan, para ahli berpendapat bahwa Yupa tersebut dibuat sekitar abad ke-5. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu pertama di Indonesia.
Bukti selanjutnya berdasarkan prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Mulawarman yang menyebutkan tiga penguasa daerah tersebut. Mulawarman adalah cucu Kudungga yang menurut ahli merupakan nama asli Indonesia. Hal itu terjadi karena nama Kudungga mirip dengan nama Bugis Kadungga.
Kata warman pada nama seseorang tampaknya menjadi salah satu ciri bahwa seseorang tersebut adalah penganut Hindu secara penuh. Dari jenis nama yang dipakai oleh Aswawarman tersebut, maka bisa diambil kesimpulan bahwa Aswawarman merupakan pendiri Kerajaan Kutai.
Raja-Raja yang Memerintah

Juga diterangkan sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum brahmana dan rakyat. hal ini dibuktikan dengan sang raja yang pernah memberikan hadiah kurban emas dan 20.000 ekor sapi/lembu untuk para Brahmana sebagai ungkapan rasa terima kasih. Sementara sebagai peringatan mengenai upacara kurban tersebut, para Brahmana membgangun sebuah Yupa.
Jalur perdagangan internasional waktu itu dari India melewati Selat Makassar, terus ke Filipina dan sampai ke China. Dalam pelayarannya dimungkinkan para pedagang itu singgah dahulu di Kerajaan Kutai untuk menjual dan membeli barang dagangan sekaligus menyiapkan perbekalan pelayaran. Dengan demikian Kerajaan Kutai semakin ramai dan rakyat hidup makmur.
Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman, Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaan. Raja Mulawarman meluaskan wilayah kekuasaannya ke daerah sekitarnya. Beliau memerintah dengan bijaksana sehingga sangat dicintai oleh rakyatnya
Kehidupan Sosial

Kehidupan Ekonomi

Tidak diketahui dengan pasti dari mana emas-emas itu berasal, apakah didatangkan dari India atau ditambang dari wilayah Kerajaan Kutai. Begitu juga dengan sapi dan kuda, apakah merupakan hasil ternak rakyat atau didatangkan dari tempat lain. (Baca juga: Kerajaan Islam di Indonesia)
Kehidupan Keagamaan

0 komentar:
Posting Komentar