This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 14 September 2018

Candi Jawi

Candi Jawi


Jawi_Jatim_1_sigit.jpg
Candi Jawi terletak di kaki G. Welirang, tepatnya di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, sekitar 31 km dari kota Pasuruan. Bangunan candi dapat dikatakan masih utuh karena telah berkali-kali mengalami pemugaran. Candi Jawi dipugar untuk kedua kalinya tahun 1938-1941 dari kondisinya yang sudah runtuh. Akan tetapi, pemugaran tidak dapat dituntaskan karena banyak batu yang hilang dan baru disempurnakan pada tahun 1975-1980.
Jawi_Jatim_3_sigit.jpg
Dalam Negarakertagama pupuh 56 disebutkan bahwa Candi Jawi didirikan atas perintah raja terakhir Kerajaan Singasari, Kertanegara, untuk tempat beribadah bagi umat beragama Syiwa-Buddha. Raja Kartanegara adalah seorang penganut ajaran Syiwa Buddha. Selain sebagai tempat ibadah, Candi Jawi juga merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Kertanegara. Hal ini memang agak mengherankan, karena letak Candi Jawi cukup jauh dari pusat Kerajaan Singasari. Diduga hal itu disebabkan karena rakyat di daerah ini sangat setia kepada raja dan banyak yang menganut ajaran Syiwa-Buddha. Dugaan tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa saat Raden Wijaya, menantu Raja Kertanegara, melarikan diri setelah Kertanegara dijatuhkan oleh Raja Jayakatwang dari Gelang-gelang (daerah Kediri), ia sempat bersembunyi di daerah ini, sebelum akhirnya mengungsi ke Madura.Candi Jawi menempati lahan yang cukup luas, sekitar 40 x 60 m2, yang dikelilingi oleh pagar bata setinggi 2 m. Bangunan candi dikelilingi oleh parit yang saat ini dihiasi oleh bunga teratai. Ketinggian candi ini sekitar 24,5 meter dengan panjang 14,2 m dan lebar 9,5 m. Bentuknya tinggi ramping seperti Candi Prambanan di Jawa Tengah dengan atap yang bentuknya merupakan paduan antara stupa dan kubus bersusun yang meruncing pada puncaknya. Posisi Candi Jawi yang menghadap ke timur, membelakangi Gunung Pananggungan, menguatkan dugaan sebagian ahli bahwa candi ini bukan tempat pemujaan, karena candi untuk peribadatan umumnya menghadap ke arah gunung, tempat bersemayam kepada Dewa. Sebagian ahli lain tetap meyakini bahwa Candi Jawi berfungsi sebagai tempat pemujaan. Posisi pintu yang tidak menghadap ke gunung dianggap sebagai akibat pengaruh ajaran Buddha.
Salah satu keunikan Candi Jawi adalah batu yang dipakai sebagai bahan bangunannya terdiri dari dua jenis. Dari Kaki sampai selasar candi dibangun menggunakan batu berwarna gelap, tubuh candi menggunakan batu putih, sedangkan atap candi menggunakan campuran batu berwarna gelap dan putih. Diduga candi ini dibangun dalam dua masa pembangunan. Kitab Negarakertagama menyebutkan bahwa pada tahun 1253 Saka (candrasengkala: Api Memanah Hari) Candi Jawi disambar petir. Dalam kejadian itu arca Maha Aksobaya menghilang. Hilangnya arca tersebut sempat membuat sedih Raja Hayam Wuruk ketika baginda mengunjungi Candi Jawi. Setahun setelah disambar petir, Candi Jawi dibangun kembali. Pada masa inilah diperkirakan mulai digunakannya batu putih. Penggunaan batu putih tersebut juga mengundang pertanyaan, karena yang terdapat di kawasan G. Welirang kebanyakan adalah batu berwarna gelap. Kemungkinan batu-batu tersebut didatangkan dari pesisir utara Jawa atau Madura.
Jawi_Jatim_4_a_sigit.jpgJawi_Jatim_4_b_sigit.jpgJawi_Jatim_4_c_sigit.jpg
Kaki candi berdiri di atas batur (kaki candi) setinggi sekitar 2 m dengan pahatan relief yang memuat kisah tentang seorang pertapa wanita. Tangga naik yang tidak terlalu lebar terdapat tepat di hadapan pintu masuk ke garba grha (ruang dalam tubuh candi). Pahatan yang rumit memenuhi pipi kiri dan kanan tangga menuju selasar. Sedangkan pipi tangga dari selasar menuju ke lantai candi dihiasi sepasang arca binatang bertelinga panjang.Di sekeliling tubuh candi terdapat selasar yang cukup lebar. Bingkai pintunya polos tanpa pahatan, namun di atas ambang pintu terdapat pahatan kalamakara, lengkap dengan sepasang taring, rahang bawah, serta hiasan di rambutnya, memenuhi ruang antara puncak pintu dan dasar atap. Di kiri dan pintu terdapat relung kecil tempat meletakkan arca. Di atas ambang masing-masing relung terdapat pahatan kepala makhluk bertaring dan bertanduk.
Ruangan dalam tubuh candi saat ini dalam keadaan kosong. Tampaknya semula terdapat arca di dalamnya. Negarakertagama menyebutkan bahwa di dalam bilik candi terdapat arca Syiwa dengan Aksobaya di mahkotanya. Selain itu disebutkan juga adanya sejumlah arca dewa-dewa dalam kepercayaan Syiwa, seperti arca Mahakala dan Nandiswara, Durga, Ganesha, Nandi, dan Brahma. Tak satupun dari arca-arca tersebut yang masih berada di tempatnya. Konon arca Durga kini disimpan di Museum Empu Tantular, Surabaya.
Dinding luar tubuh candi dihiasi dengan relief yang sampai saat masih belum ada yang berhasil membacanya. Mungkin karena pahatannya yang terlalu tipis. Mungkin juga karena kurangnya informasi pendukung, seperti dari prasasti atau naskah. Kitab Negarakertagama yang menceritakan candi ini secara cukup rincipun sama sekali tidak menyinggung soal relief tersebut. Menurut juru kunci candi, relief itu harus dibaca menggunakan teknik prasawiya (berlawanan dengan arah jarum jam), seperti yang digunakan dalam membaca relief di Candi Kidal. Masih menurut juru kunci candi, relief yang terpahat di tepi barat dinding utara menggambarkan peta areal candi dan wilayah di sekitarnya.
Jawi_Jatim_5_sigit.jpg
Antara pelataran belakang candi yang cukup luas dan tertata rapi dengan perkampungan penduduk dibatasi oleh sebuah sungai kecil. Di sudut selatan pelataran terdapat reruntuhan bangunan yang terbuat dari bata merah. Sepertinya bangunan tersebut tadinya adalah sebuah gapura, namun tidak ada keterangan yang bisa didapat mengenai bentuk dan fungsinya semula.

Candi Mendut

Candi Mendut


Candi Mendut merupakan salah satu candi dari tiga serangkai candi di Magelang yaitu Candi Borobudur, Pawon dan Mendut. Candi ini bercorak Buddha yang terlihat dari adanya stupa - stupa di atap Candi Mendut yang berjumlah 48. Candi mendut didirikan oleh dinasti Syailendra. Mendut sendiri didirikan pada 824M sesuai prasasti - prasasti yang ada di sekitar Desa Karangtengah. Dari prasasti tersebut disebutkan bahwa seorang raja yang bernama Raja Indra membangun bangunan suci yang bernama Venu Vana Mandira yang berarti candi ditengah rumpun bambu.

Candi Mendut dibangun menggunakan batu bata dengan campuran batu andesit sehingga sangat kokoh dengan ketinggian sekitar 26,4 meter serta berdiri diatas sebuah batur setinggi 2 meter yang permukaannya di dilengkapi dengan langkan. Candi Mendut hanya ada satu candi, candi ini menghadap ke barat. Di dalam Candi Mendut terdapat tiga buah arca Buddha serta sebuah patung Buddha Sakyamuni berposisi duduk.

Sejarah Candi Mendut
Belum bisa dipastikan kapan candi Mendut dibangun karena memang sumbernya belum akurat. Namun ada rujukan dari beberapa peneliti mengenai pembangunan candi mendut yaitu pada 824 M. Angka 824 M ini didapat oleh J.G. De Casparis atas dasar penemuan prasasti yang ditemukan di Karang Tengah yang menyebutkan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama Venuwana.

Casparis menyebutkan bahwa Venuwana berarti hutan bambu sedangkan daerah Candi Mendut sendiri dahulu adalah hutan bambu maka dapat disimpulkan bangunan suci tersebut adalah Candi Mendut. Diperkirakan candi mendut berusia lebih tua dari pada Candi Borobudur.


Penemuan Candi Mendut
Candi mendut ditemukan pada tahun 1836 dan pada saat itu juga dilakukan penggalian namun pada saat penggalian pertama, atap Candi Mendut tidak diketemukan. Pada saat pemugaran pertama pada tahun 1897-1904  bertujuan untuk merekonstruksi bentuk dari Candi Mendut namun bagian atap masih belum ada dan bangunan belum sepenuhnya sempurna. Selanjutnya pada pemugaran kedua pada tahun 1908 oleh Theodor Van Erp difokuskan pada perbaikan dan penyempurnaan bangunan candi hingga pengembalian stupa - stupa. Pemugaran kedua ini mengalami kendala biaya sehingga terkendala masalah dan pada akhirnya dilanjutkan pada tahun 1925 sampa selesai

Candi Prambanan Secara Singkat


Sejarah Candi Prambanan Secara Singkat

Sejarah Candi Prambanan 


Candi Prambanan merupakan candi tercantik di dunia, peninggalan Hindu terbesar di Indonesia yang terletak di kawasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kurang lebih berjarak 17-20 kilometer di sebelah timur Yogyakarta. Candi induk pada kompleks candi Prambanan mengarah ke timur, dengan tinggi candi mencapai 47 meter. Candi Prambanan sering juga disebut dengan nama candi Roro Jonggrang.
Berdasarkan Prasasti Siwagrha, sejarah candi Prambanan dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh raja-raja dari Dinasti Sanjaya tepatnya oleh Rakai Pikatan yang kemudian diperluas oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram. Pembangunannya ditujukan untuk memberi pernghormatan pada Tri-Murti yakni tiga dewa utama dalam agama Hindu. Agama Hindu mengenal Tri-Murti, yang terdiri dari Dewa Brahmana sebagai Dewa Pencipta, Siwa sebagai Dewa Pemusnah dan Wishnu sebagai Dewa Pemelihara.
Dalam Prasasti Siwagrha terdapat uraian mengenai peristiwa sejarah peperangan antara Balaputeradewa dari Dinasti Sailendra melawan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya. Balaputeradewa yang kalah melarikan diri ke Sumatera. Konsolidasi Dinasti Sanjaya inilah yang menjadi permulaan dari masa pemerintahan baru yang diresmikan dengan pembangunan gugusan candi Prambanan.
Terjadinya beberapa kali bencana alam seperti gempa bumi dan meletusnya gunung Merapi serta adanya perpindahan pusat pemerintahan Dinasti Sanjaya ke Jawa Timur telah menghancurkan kompleks candi Prambanan. Candi Prambanan dikenal kembali saat seorang Belanda bernama C.A.Lons mengunjungi pulau Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar.

Pemugaran Kompleks Candi Prambanan

Pada tahun 1885 dilakukan usaha pertama kali untuk menyelamatkan candi Prambanan oleh Ijzerman dengan membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan batu. Pada tahun 1902, Van Erp memimpin pekerjaan pembinaan terhadap candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. Perhatian terhadap candi Prambanan terus berkembang. Pada tahun 1933 berhasil disusun kembali candi Brahma dan Wisnu. Selanjutnya pemugaran diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 23 Desember 1953 candi Siwa selesai dipugar dan secara resmi dinyatakan selesai oleh Presiden Sukarno.
Pemerintah secara continue melakukan pemugaran candi di wilayah Prambanan, diantaranya yaitu pemugaran candi Brahma dan candi Wisnu. Pada tahun 1977 dimulai pemugaran candi Brahma. Pada tanggal 23 Maret 1987 selesai dipugar dan diresmikan oleh Prof Dr. Haryati Soebandio. Selanjutnya, Candi Wisnu mulai dipugar pada tahun 1982 dan selesai tanggal 27 April 1991 dengan diresmikan oleh Presiden Soeharto. Kegiatan pemugaran berikutnya dilakukan terhadap 3 buah candi yang berada di depan candi Siwa, Wisnu dan Brahma beserta 4 candi kelir dan 4 candi disudut.

Bentuk Kompleks Candi Prambanan

Bagian atau bilik utama dari kompleks Prambanan ditempati oleh Dewa Siwa sebagai Dewa Utama atau Mahadewa. Dari sini bisa disimpulkan bahwa Candi Prambanan merupakan Candi untuk pemujaan Dewa Siwa. Candi Siwa ini juga sering disebut sebagai candi Roro Jonggrang. Terdapat sebuah legenda di masyarakat yang bercerita tentang seorang putri yang jangkung atau jonggrang. Roro Jonggrang merupakan putri dari Raja Boko, yang konon memerintah kerajaan diatas bukit sebelah Selatan kompleks candi Prambanan. Sedangkan candi Brahma dan candi Wishnu masing-masing memiliki 1 buah bilik yang ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan.

Bagian tepi candi dihiasi oleh pahatan relief cerita Ramayana yang dapat dinikmati jika kita berjalan mengelilingi candi dengan pusat candi selalu di sebelah kanan kita, melalui lorong itu. Cerita itu berlanjut pada candi Brahma yang terletak di sebelah selatan candi utama. Sedang pada pagar candi Wishnu yang terletak di sebelah utara candi utama, terpahat relief cerita Kresnadipayana yang menggambarkan kisah masa kecil Prabu Kresna sebagai penjelmaan Dewa Wishnu dalam membasmi kejahatan di dunia.
Masyarakat umum, berdasar legenda, mengganggap bagian candi utama yang menghadap ke utara berisi patung Roro Jonggrang. Walaupun sebenarnya itu adalah patung Dewi Durga, permaisuri Dewa Shiwa. Legenda menceritakan bahwa patung Roro Jonggrang itu sebelumnya adalah tubuh hidup dari putri Raja Boko, yang dikutuk oleh ksatria Bandung Bondowoso.
Terdapat enam buah candi, 2 kelompok candi saling berhadapan yang terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 110 meter. Terdapat tiga buah candi yang berisi kendaraan ketiga Dewa Tri-Murti dihadapan ketiga candi. Ketiganya telah dipugar dan hanya candi yang didepan candi Siwa yang masih berisi patung kendaraan Dewa Siwa, seekor lembu yang bernama Nandi. Patung angsa kendaraan Dewa Brahma serta patung garuda kendaraan Dewa Wishnu yang menghuni kedua bilik lainnya, kini telah dipugar.
Didalam kompleks Prambanan masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah utara dan yang lain di sebelah selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sudut. Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindu sebagai halaman paling sakral, terletak di halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, yang pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah berderet-deret mengelilingi halaman dalam 3 baris. Diluar halaman tengah ini masih terdapat halaman luar yang berbentuk segi empat dengan sisi sepanjang 390 meter.

Semoga bermanfaat ya,..

Candi Borobudur lengkap

Sejarah candi Borobudur lengkap


 Sejarah candi Borobudur lengkap – Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di kota Magelang, provinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Karena kemegahan dan keagungannya, candi yang dibangun pada abad ke-8 ini sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia (world heritage).
Candi Borobudur dibangun pada masa pemerintahan dinasti Syailendra. berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Sejarah berdirinya Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8.
Asal usul candi Borobudur pun masih diliputi misteri, mengenai siapa pendiri candi Borobudur dan apa tujuan awalnya membangun candi ini. Banyak cerita dan kisah candi Borobudur beredar yang kini dikenal sebagai dongeng rakyat setempat.

Letak Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di kota Magelang, provinsi Jawa Tengah. Alamat Candi Borobudur lengkapnya ada di Jl. Badrawati, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi Candi Borobudur berada sekitar 100 km dari Semarang, 86 km dari Surakarta dan 40 km dari DI Yogyakarta.

Sejarah Candi Borobudur

Bagaimana sejarah Borobudur di awal pembangunan? Bagaimana sejarah berdirinya candi Borobudur dari dulu sampai sekarang? Kali ini akan dibahas mengenai sejarah candi Borobudur singkat dari awal mula berdiri, penemuan kembali dan proses pemugaran candi.

Asal Usul Candi Borobudur

Terdapat sejarah panjang dalam berdirinya candi Borobudur. Sampai saat ini tidak ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan siapa yang membangun Borobudur dan apa tujuan membangun candi ini. Diperkirakan candi Borobudur dibangun pada tahun 800 Masehi.
Perkiraan waktu pembangunan candi didasarkan pada perbandingan antara jenis aksara yang tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga dengan jenis aksara yang umumnya digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9. Candi borobudur dibangun pada masa kerajaan dinasti Syailendra di Jawa Tengah yang bertepatan antara kurun waktu 760 sampai 830 Masehi.

Pendiri Candi Borobudur

Siapa yang membangun candi Borobudur? Sampai saat ini masih belum diketahui siapa yang membangun candi Borobudur. Yang jelas candi Borobudur dibangun saat kejayaan dinasti Syailendra. Selain itu juga sempat ada ketidakjelasan candi Borobudur peninggalan agama apa, apakah agama Buddha atau Hindu.
Diketahui bahwa warga dinasti Syailendra adalah penganut agama Buddha aliran Mahayana yang taat. Namun berdasarkan temuan prasasti Sojomerto menunjukkan bahwa awalnya mereka mungkin beragama Hindu Siwa. Di era banyak dibangun berbagai candi Hindu dan Buddha di dataran Kedu. Ada juga candi suci Shiwalingga di dekat kawasan Borobudur yang merupakan candi Hindu.
Meski begitu umumnya disepakati candi Borobudur peninggalan kerajaan Buddha. Candi Borobudur sendiri dibangun pada kurun waktu yang hampir bersamaan dengan candi-candi di Dataran Prambanan, meskipun Borobudurlebih dahulu selesai sekitar tahun 825 M.

Proses Pembangunan Candi Borobudur

Awal mula candi Borobudur adalah berupa rancangan stupa tunggal yang sangat besar memahkotai puncaknya. Karena stupa yang terlalu besar dan berat dianggap bisa membahayakan, maka kemudian stupa tersebut dibongkar dan diganti menjadi tiga barisan stupa kecil dan satu stupa induk seperti sekarang
Berikut adalah perkiraan tahapan pembangunan Borobudur:

Tahap pertama
Tahap pertama pembangunan candi Borobudur dilakukan dengan meletakkan fondai dasar candi. Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti dan diperkirakan dimulai pada tahun 750 Masehi. Borobudur dibangun di atas bukit alami, bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar diperluas. Borobudur terbuat dari batu andesit, tapi tidak seluruhnya.
Bagian bukit tanah dipadatkan dan ditutup struktur batu sehingga menyerupai cangkang yang membungkus bukit tanah. Sisa bagian bukit ditutup struktur batu lapis demi lapis. Awalnya Borobudur dibangun dengan tingkatan bersusun seperti rancangan piramida. Namun susunan tersebut diubah dan sebagai gantinya dibangun tiga undakan pertama yang menutup struktur asli piramida yang diubah.

Tahap kedua
Pada tahap kedua pembangunan tidak banyak proses pembangunan dilakukan. Yang ada hanya dilakukan penambahan dua undakan persegi, pagar langkan dan satu undak melingkar. Di atasnya langsung dibangun sebuah stupa tunggal yang sangat besar.

Tahap ketiga
Pada tahap ketiga pembangunan terjadi perubahan rancangan bangunan. Undak atas lingkaran dengan stupa tunggal induk besar dibongkar dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa yang lebih kecil dibangun berbaris melingkar pada pelataran undak-undak ini dengan satu stupa induk yang besar berada di bagian tengahnya.
Fondasi candi juga agak diperlebar dan kemudian dibangun kaki tambahan yang membungkus kaki asli sekaligus menutup relief Karmawibhangga. Perubahan stupa besar dikarenakan stupa tersebut terlalu besar dan berat sehingga diganti tiga stupa kecil dan satu stupa induk.

Tahap keempat
Pada tahap keempat atau tahap terakhir pembangunan dilakukan sedikit perubahan kecil dan finishing. Perubahan kecil yang meliputi penyempurnaan relief, penambahan pagar langkan terluar, perubahan tangga dan pelengkung atas gawang pintu serta pelebaran ujung kaki.
Setelah perubahan kecil selesai, maka candi Borobudur pun selesai dibangun. Pada akhirnya Candi Borobudur diperkirakan rampung secara total pada sekitar tahun 850 Masehi.


Penemuan Candi Borobudur

 Candi Borobudur sempat tersembunyi dan telantar selama berabad-abad. Borobudur terkubur di bawah lapisan tanah dan debu vulkanik yang kemudian ditumbuhi pohon dan semak belukar sehingga Borobudur saat itu benar-benar menyerupai bukit.

Tidak diketahui kenapa Borobudur ditinggalkan dan dibiarkan tidak terawat. Diperkirakan antara tahun 928 sampai 1006 Masehi ketika Raja Mpu Sindok memindahkan ibu kota kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur karena adanya letusan gunung berapi menjadi faktor kenapa Borobudur ditinggalkan, meski hal ini juga belum pasti.

Masuknya kerajaan Islam di abad ke 15 juga membuat Borobudur kian dilupakan. Baru pada tahun 1814 Masehi, candi Borobudur kembali ditemukan lagi. Saat itu pulau Jawa ada di bawah pemerintahan Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles selaku gubernur jenderal. Raffles memiliki ketertarikan pada sejarah dan kebudayaan Jawa.

Saat melakukan inspeksi ke Semarang, Raffles mendengar kabar adanya monumen besar yang letaknya tersembunyi di dalam hutan dekat desa Bumisegoro. Ia kemudian mengutus H. C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki keberadaan bangunan besar ini.

Dalam 2 bulan, Cornelius beserta 200 bawahannya menebang pepohonan dan semak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur dan membersihkan lapisan tanah yang mengubur candi ini. Ia melaporkan temuan ini dan memberi sketsa candi Borobudur pada Raffles. Raffles pun dianggap berjasa atas penemuan kembali Candi Borobudur dan mulai menarik perhatian dunia atas keberadaan monumen yang pernah hilang ini.

Hartmann, seorang pejabat pemerintah Hindia Belanda di Keresidenan Kedu meneruskan kerja Cornelius. Pada tahun 1835 Masehi, akhirnya seluruh bagian bangunan candi telah tergali dan bisa terlihat. Pemerintah Hindia Belanda menugaskan F. C. Wilsen, seorang insinyur pejabat Belanda bidang teknik untuk mempelajari monumen ini.

Setelah itu terus dilakukan penelitian terkait candi Borobudur oleh Pemerintah Hindia Belanda. Borobudur pun kian terkenal hingga mengundang kolektor candi untuk berkunjung. Borobudur juga sempat menjadi target pencuri artefak candi untuk kemudian dijual mahal.

Pada 1882, kepala inspektur artefak budaya menyarankan agar Borobudur dibongkar seluruhnya dan reliefnya dipindahkan ke museum akibat kondisi yang tidak stabil, ketidakpastian dan pencurian yang marak di monumen. Namun seorang arkeolog bernama Groenveldt yang ditunjuk pemerintah menggelar penyelidikan menyeluruh atas situs dan kemudian menyarankan agar bangunan ini dibiarkan utuh dan tidak dibongkar untuk dipindahkan.

Pemugaran Candi Borobudur

Sejarah berdirinya Candi Borobudur berlanjut dengan proses pemugaran. Pada tahun 1900 Masehi, pemerintah Hindia Belanda mengambil langkah menjaga kelestarian monumen ini. Dibentuklah komisi yang terdiri atas tiga pejabat untuk meneliti monumen ini yang terdiri dari seorang sejarawan seni bernama Brandes, seorang insinyur dan tentara Belanda bernama Theodoor van Erp dan insinyur ahli konstruksi bangunan Departemen Pekerjaan Umum bernama Van de Kamer.
Pemugaran candi dilakukan dengan memperhatikan banyak hal. Hal-hal yang dilakukan antara lain adalah perbaikan sistem drainase, pengaturan sudut bangunan, pemindahan batu yang membahayakan, penguatan pagar langkan pertama dan pemugaran beberapa relung, gerbang, stupa dan stupa utama.
Hal lain yang harus ditambahkan adalah pembuatan pagar halaman candi dan pembersihan kawasan. Proses pemugaran candi Borobudur dilakukan pada kurun 1907 sampai 1911 Masehi. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah pun beberapa kali melakukan pemugaran meski berskala kecil.
Pada akhir 1960an, pemerintah Indonesia telah mengajukan permintaan kepada masyarakat internasional untuk pemugaran besar-besaran demi melindungi monumen ini. Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan UNESCO mengambil langkah untuk perbaikan menyeluruh candi dalam suatu proyek besar yang dimulai sejak tahun 1975 sampai tahun 1982.
Setelah renovasi, tepatnya pada tahun 1991, UNESCO kemudian memasukkan Candi Borobudur ke dalam daftar Situs Warisan Dunia dan masuk dalam kriteria Budaya.
Nah itulah penjelasan mengenai sejarah singkat candi Borobudur dan asal usul candi Borobudur secara lengkap. Saat ini wisata candi Borobudur menjadi salah satu tempat wisata paling banyak dikunjungi di Indonesia. Candi Borobudur mampu menarik turis lokal dan asing selaku salah satu warisan budaya dunia yang terkenak. Sekian referensi sejarah candi Borobudur kali ini.

Semoga bermanfaat ya,..

Sejarah Penjajahan Inggris di Indonesia

 
 Sejarah Penjajahan Inggris di Indonesia – Blog ini akan mencoba menyajikan artikel tentang sejarah penjajahan Inggris di Indonesia. Seperti tercatat dalam sejarah, Indonesia pernah berada dalam jajahan Inggris. Inggris secara resmi menjajah Indonesia lewat perjanjian Tuntang (1811) dimana perjanjian Tuntang memuat tentang kekuasaan belanda atas Indonesia diserahkan oleh Janssens (gubernur Jenderal Hindia Belanda) kepada Inggris.
Namun sebelum perjanjian Tuntang ini, sebenarnya Inggris telah datang ke Indonesia jauh sebelumnya. Perhatian terhadap Indonesia dimulai sewaktu penjelajah F. Drake singgah di Ternate pada tahun 1579. Selanjutnya ekspedisi lainnya dikirim pada akhir abad ke-16 melalui kongsi dagang yang diberi nama East Indies Company (EIC). EIC mengemban misi untuk hubungan dagang dengan Indonesia. Pada tahun 1602, armada Inggris sampai di Banten dan berhasil mendirikan Loji disana. Pada tahun 1904, Inggris mengadakan perdagangan dengan Ambon dan Banda, tahun 1909 mendirikan pos di Sukadana Kalimantan, tahun 1613 berdagang dengan Makassar (kerajaan Gowa), dan pada tahun 1614 mendirikan loji di Batavia (jakarta). Dalam usaha perdagangan itu, Inggris mendapat perlawanan kuat dari Belanda. Belanda tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mengusir orang Inggris dari Indonesia. Setelah terjadi tragedi Ambon Massacre, EIC mengundurkan diri dari Indonesia dan mengarahkan perhatiannya ke daerah lainnya di Asia tenggara, seperti Singapura,  Malaysia, dan Brunei Darussalam sampai memperoleh kesuksesan. Inggris kembali memperoleh kekuasaan di Indonesia melalui keberhasilannya memenangkan perjanjian Tuntang pada tahun 1811. Selama lima tahun (1811 – 1816), Inggris memegang kendali pemerintahan dan kekuasaanya di Indonesia.
Indonesia mulai tahun 1811 berada dibawah kekuasaan Inggris. Inggris menunjuk Thomas Stanford Raffles sebagai Letnan Gubernur jenderal di Indonesia. Beberapa kebijakan Raffles yang dilakukan di Indonesia antara lain:
  • Jenis penyerahan wajib pajak dan rodi harus dihapuskan;
  • Rakyat diberi kebebasan untuk menentukan tanaman yang ditanam;
  • Tanah merupakan milik pemerintah dan petani dianggap sebagai penggarap tanah tersebut;
  • Bupati diangkat sebagai pegawai pemerintah.
Akibat dari kebijakan diatas, maka penggarap tanah harus membayar pajak kepada pemerintah sebagai ganti uang sewa. Sistem tersebut disebut Lnadrent atau sewa tanah. Sistem tersebut memiliki ketentuan, antara lain:
  1. Petani harusmenyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut;
  2. Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah;
  3. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai;
  4. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala.
Sistem landrent ini diberlakukan terhadap daerah-daerah di Pulau jawa, kecuali daerah-daerah sekitar Batavia dan parahyangan. Hal itu disebabkan daerah-daerah Batavia pada umumnya telah menjadi milik swasta dan daerah-daerah sekitar Parahyangan merupakan daerah wajib tanam kopi yang memberikan keuntungan yang besar kepada pemerintah. Selama sistem tersebut dijalankan, kekuasaan Bupati sebagai pejabat tradisional semakin tersisihkan karena trgantikan oleh pejabat berbangsa Eropa yang semakin banyak berdatangan.
Raffles berkuasa dalam waktu yang cukup singkat. Sebab sejak tahun 1816 kerajaan Belanda kembali berkuasa di Indonesia. Pada tahun 1813, terjadi prang Lipzig antar Inggris melawan Prancis. Perang itu dimenangkan oleh Inggris dan kekaisaran Napoleon di Prancis jatuh pada tahun 1814. Kekalahan Prancis itu membawa dampak pada pemerintahan di negeri Belanda yaitu dengan berakhirnya pemerintahan Louis Napoleon di negeri Belanda. Pada tahun itu juga terjadi perundingan perdamaian antara Inggris dan Belanda.  Perundingan itu menghasilkan Konvensi London atau Perjanjian London (1814), yang isinya antara lain menyepakati bahwa semua daerah di Indonesia yang pernah dikuasai Belanda harus dikembalikan lagi oleh Inggris kepada Belanda, kecuali daerah Bangka, Belitung dan Bengkulu yang diterima Inggris dari Sultan Najamuddin. Penyerahan daerah kekuasaan di antara kedua negeri itu dilaksanakan pada tahun 1816. Dengan demikian mulai tahun 1816, Pemerintah Hindia-Belanda dapat kembali berkuasa di Indonesia.
Demikianlah artikel Sejarah penjajahan Inggris di Indonesia, semoga artikel sederhana ini dapat memberikan wawasan kesejarahan bagi kita semua.

Penjajahan Bangsa Portugis di Indonesia

Penjajahan Bangsa Portugis di Indonesia

Pada 1453 M, Konstantinopel yang dulu menjadi pasar rempah - rempah bagi orang - orang Eropa, dikuasai oleh orang - orang Turki Utsmani. Rempah - rempah ini sangat penting bagi orang - orang Eropa sebagai penghangat tubuh disaat musim dingin. Berabad - abad orang arab memperdagangkan rempah - rempah sebagai komoditi dagangan mereka tanpa menceritakan dari mana asal rempah - rempah ini kepada orang - orang Eropa. Dikuasainya Konstantinopel secara tidak langsung menuntut orang - orang eropa mencari jalan sendiri untuk mendapatkan rempah - rempah. Pada saat itu masih ada mitos bahwa bumi itu bagaikan sebuah meja yang memiliki ujung dimana mitos tersebut masih sangat dipercayai oleh para nelayan yang seakan menghambat mereka mengeksplore bumi melalui pelayaran.
Perlu di catat bahwa pada masa - masa awal pelayaran oleh bangsa Eropa, mereka tidak secanggih orang - orang arab dalam mengarungi lautan. Orang arab lebih berpengalaman dalam hal navigasi pelayaran mereka yaitu dengan melakukan perdagangan Arab, India, Nusantara dan Cina.

Portugis memiliki rival tetangga negaranya yaitu bangsa Spanyol yang bebatasan langsung dengan Portugis. Keduanya menginginkan melakukan penjelajahan samudera untuk menemukan rempah - rempah. Keduanya sama - sama tunduk pada vatikan sebagai induk yang menaungi agama mereka. Oleh karena itu vatikan membagi dua jalur perdagangan melalui perjanjian Thordesillas pada 7 Juni 1494 di Tordesillas. Isi dari perjanjian ini yaitu membagi dua wilayah dunia di luar Eropa yang dimulai dari kepulauan Tanjung Verde.

Untuk wilayah timur nantinya akan dikuasai Portugis dan sebelah barat dikuasai oleh Spanyol. Perjanjian ini disahkan oleh kedua negara pada waktu yang berbeda yakni Spanyol mengesahkan pada 2 Juli dan Portugis pada 5 September 1494. Perjanjian ini merupakan langkah awal penjelajahan Eropa untuk mengelilingi dunia dan menemukan wilayah - wilayah baru. Pada waktu itu Spanyol dan Portugis merupakan kerajaan yang kuat dengan armada laut, teknologi navigasi hingga perlengkapan kapal yang maju apabila dibandingkan dengan negara Eropa lainnya. Keadaan ini menimbulkan persaingan terutama dalam hal perluasan wilayah dan perdagangan.

Tujuan Portugis Datang ke Indonesia
Tujuan pelayaran Portugis ke Indonesia dikenal dengan 3G yaitu Gold, Glory, dan Gospel.
  1. Gold (Emas), Tujaun pertama yaitu mendapatkan keuntungan yang besar atau dilambangkan dengan emas. Keuntungan tersebut diambil dari perdagangan rempah - rempah, dengan mengambil rempah - rempah dengan harga yang murah di Maluku kemudian menjual dengan harga yang tinggi di Eropa.
  2. Glory (Kejayaan), Kejayaan disini diartikan sebagai perluasan wilayah yang dilakukan oleh para pelaut Eropa. Kejayaan juga dapat diartikan sebagai pencarian daerah jajahan di wilayah Asia Tenggara yang kaya akan rempah - rempah
  3. Gospel (Penyebaran agama), Portugis merupakan negara dengan agama Nasrani yang kuat, maka dari itu misi pelayaran Portugis ke daerah - daerah singgahan juga disertai misi penyebaran agama. Hal ini terlihat di daerah Maluku yang pada saat itu dipengaruhi agama Nasrani.

1. Pelayaran Bartholomeus Diaz
Setelah dikelurkannya perjanjian Thordesillas, pelaut portugis dibawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan sendiri untuk mencapai dunia timur yang mereka anggap sebagai asal dari rempah - rempah. Namun pelayaran Bartholomeus Diaz cuma sampai di ujung Afrika Selatan tepatnya di Tanjung Harapan pada 1496 M. Hal ini disebabkan karena ombak yang terlalu besar dan kapal - kapal yang dibawa Bartholomeus Diaz tidak mampu melewatinya. Tempat tersebut kemudian dinamakan Tanjung Harapan atau Cape og Good Hope.

Pada awalnya Dias menamakan Tanjung Harapan sebagai Tanjung Badai atau Cabo das Tormentas, namun Raja John II dari Portugal mengganti dengan Tanjung Harapan atau Cabo da Boa Esperanca karena dari pelayaran ini mewakili pembukaan rute menuju ke timur.

2.  Pelayaran Vasco da Gama
Keberhasilan Bartolomeus Dias mencapai Tanjung Harapan membuat pencapaian baru pada pelayaran Portugis. Pelayaran ini kemudian dilanjutkan oleh Vasco da Gama yang ditugaskan oleh Raja Manuel I untuk menyebarkan agama Kristen serta serta mendapatkan akses ke benua timur meneruskan pendahulunya yaitu Bartolomeus Diaz. Raja Manuel I mengira bahwa India merupakan Kerajaan Kristen dari Prester John.

Dengan berbekal arahan dari pendahulunya Bartholomeus Diaz dan tugas yang diberikan Raja Manuel I, Vasco da Gama memulai pelayarannya hingga sampai ke India dan memungkinkan melakukan kegiatan perdagangan tanpa melalui jalur sutera yang dianggap mahal dan tidak aman. Pertaruhan di lakukan Vasco da Gama bermodalkan 170 kelasi dan 4 kapal, namun saat kembali ke Portugis pada 1499 menyisakan 54 kelasi dan 2 kapal saja. Namun, pelayaran yang dilakukan Vasco da Gama menghasilkan era dominasi negara - negara Eropa di Asia. Hal ini membuka jalan bagi negara Eropa untuk memperluas wilayahnya di daerah Asia dengan kolonialisme. Bahkan selama 450 tahun, Portugis menjajah India dengan mengeruk kekayaan serta kekuasaan bagi Portugis.

Rombongan Vasco da Gama tiba di india pada 20 Meri 1498 dimana pada saat itu terjadi adanya perundingan dengan penguasa setempat (Zamorin) yang kemudian menghasilkan Wyatt Enourato dalam perlawanan dari pedagang arab. Pada akhirnya pihak Portugis mendapatkan konsesi berisi hak melakukan perdagangan dengan syarat Vasco da Gama meninggalkan tempat tersebut dan sebagai jaminannya Vasco da Gama menyerahkan semua barangnya sebagai jaminan. Vasco da Gama mempertahankan barangnya, namun ia meninggalkan beberapa awak kapal untuk memulai mendirikan pos perdagangan di India untuk kemudian kembali ke Portugis.

3. Pelayaran Alfonso d'Albuquerque
Dari persinggahan orang - orang Portugis di India, mereka mendengar bahwa India bukanlah tempat penghasil rempah - rempah. Mereka mengetahui dari pedagang yang ada di India bahwa terdapat pusat perdagangan rempah - rempah di daerah yang bernama Malaka. Oleh karena itu, dipersiapkan adanya ekspedisi lanjutan untuk menemukan Malaka. Armada lengkap di bawah pimpinan Alfonso d'Albuquerque pun di persiapkan untuk menguasai Malaka. Pada 1511 M Portugis mampu menguasai Malaka. Dari pendudukan ini, mereka menyadari bahwa Nusantara merupakan surga rempah - rempah, terlebih daerah Kepulauan Maluku. Pada 1512 M Portugis sudah samapi di Maluku di bawah pimpinan Francisco Serro dan menguasai Maluku.

Dikuasainya Malaka dan Maluku oleh Portugis membuat para pedagang arab semakin terdesak. Para pedagang arab tidak bisa leluasa melewati selat Malaka sebagai satu - satunya jalur menuju Cina serta sebagai pusat perdagangan rempah - rempah dengan adanya monopoli perdagangan oleh Portugis. Tindakan Monopoli ini berlaku juga untuk pribumi, hingga terjadi perlawanan - perlawanan. Seperti pada tahun 1512 M, seorang pemuka masyarakat bernama Pate Kadir melancarkan perlawanan terhadap Portugis di Malaka. Dari perlawanan ini, ia bersekutu dengan Hang Nadim da menyerang pusat kota. Namun penyerangan ini tidak berhasil dan mengharuskan ia melarikan diri ke Jepara dan selajutnya ke Demak.

Demak sebagai kerajaan yang berdiri di Jawa menyiapkan perlawanan kepada Portugis yang menduduki Malaka. Pasukan penyerangan terhadap Portugis dipimpin oleh Pati Unus yang bergabung dengan Pate Kadir beserta pasukannya. Dengan 100 perahu pada 1513, ribuan prajurit menyerang Malaka. Namun kekuatan Demak dan Kadir belum bisa menandingi Portugis dan mengalami kegagalan. Dari kegagalan penyerangan ini memperkokoh posisi Portugis di Nusantara. Kemudian Portugis memperluas monopolinya hingga ke bagian kepulauan - kepulauan Nusantara.

Pada 1513 bangsa Portugis tiba di Ambon yang merupakan penghasil cengkeh dan membangun benteng pertahanan serta membentuk peraturan dan menyebarkan agama Kristen di Ambon.Tanpa diketahui, Spanyol juga sampai di Maluku tepatnya di Tidore, sebelumnya di daerah Maluku terdapat dua kerajaan yaitu Ternate dan Tidore. Ternate berada pada pengaruh Portugis dan Tidore berada di bawah pengaruh Spanyol. Pada 1522, Portugis berhasil mengusir Spanyol dari Tidore dan kemudian memonopoli rempah - rempah di Ternate dan kemudian muncullah perlawanan - perlawanan terhadap Portugis.

Pengaruh Portugis di Nusantara
Portugis sebagai bangsa yang menjajah Indonesia mempunyai pengaruh tersendiri bagi bangsa Indonesia, diantaranya :
  1. Berkembangnya agama Kristen terutama di daerah Maluku
  2. Berkembangnya aliran musik kroncong
  3. Peninggalan berupa benteng - benteng Portugis
  4. Adanya nama - nama Indonesia yang menggunakan nama Portugis
  5. Peninggalan berupa meriam
 Selama berada di Maluku, bangsa Portugis memperngaruhi kebudayaan mereka dengan adanya balada keroncong romantis yang berasal dari iringan gitar. Selain itu kosakata bahasa Indonesia juga mendapat pengaruh dari Portugis, seperti kata pesta, sabun, bendera, meja, Minggu dan lain - lain. Pengaruh bahasa Portugis ini seakan menjadi pelengkap bahasa Melayu sebagai lingua franca di Nusantara. Bahkan di daerah Ambon, banyak nama - nama yang berbau Portugis seperti da Costa, Mandoza, da Silva dan lain - lain.

Kebijakan Kerajaan Portugis di Indonesia
Portugis menjajah Indonesia dari tahun 1512 M hingga 1641 M. Beberapa kebijakan diterapkan di Indonesia terutama di daerah Maluku. Kebijakan tersebut diantaranya :
  1. Menanamkan kekuasaan di Maluku
  2. Menyebarkan agama Katolik 
  3. Mengembangkan bahasa dan musik keroncong
  4. Memonopoli perdagangan
Kebijakan yang dilakukan Portugis ini sangat merugikan petani terutama adanya sistem monopoli perdagangan karena Portugislah yang mematok harga dari rempah - rempah tersebut. Petani juga tidak leluasa menjual rempah - rempahnya ke pihak lain selain Portugis. Dengan adanya sistem monopoli ini membuat Portugis mendapat keuntungan yang sangat besar.  Berikut ini merupakan dampak dari adanya kebijakan - kebijakan yang diberlakukan oleh Portugis :
  1. Terganggunya sistem perdagangan
  2. Agama Katolik mulai menyebar di daerah yang diduduki Portugis
  3. Rakyat menjadi miskin dan menderita
  4. Munculnya rasa persatuan untuk melawan Portugis di Maluku
  5. Bahasa Portugis bercampur dan memperkaya perbendaharaan kata, serta mempengaruhi nama - nama keluarga di daerah Maluku
  6. Berkembangnya seni musik keroncong

Periode Kejayaan Portugis di Nusantara
Berikut ini adalah periode kejayaan bangsa Portugis yang menduduki kawasan Nusantara :
  • Periode 1511 sampai 1526 Portugis selama kurang lebih 15 tahun menjadi kerajaan yang menguasai sebagian dari Sumatera, Jawa, Banda dan Maluku
  • Pada 1511 Portugis mengalahkan dan menguasai wilayah Malaka
  • Pada 1512 Potugis mengadakan perjanjian dagang yang merupakan monopoli lada pada kerajaan Sunda
Berbagai Perlawanan di Daerah Terhadap Penjajahan Portugis
Berikut ini adalah perlawanan - perlawanan di beberapa daerah terhadap pendudukan Portugis di Indonesia :
1.  Perlawanan Kesultanan Ternate
Perlawanan Ternate terjadi karena adanya tindakan bangsa Portugis yang sewenang - wenang serta merugikan rakyat. Perlawanan ini dipimpin oleh Sultan Hairun dari Ternate. Seluruh rakyat di Nusantara dari Irian hingga Jawa diserukan untuk melakukan perlawanan terhadap Portugis. Namun, Portugis mampu melakukan tipu muslihat dan akhirnya Sultan Hairun meninggal pada 1570 M. Pada perlawanan berikutnya oleh Sultan Baabullah, Portugis berhasil di usir dari Maluku pada 1575 M dan selanjutnya menyingkir ke daerah Timor Timur.

2. Perlawanan Kesultanan Demak
Dominasi Portugis di Malaka membuat perdagangan yang semula dilakukan oleh pedagang arab maupun orang - orang Islam di Nusantara menjadi terhambat. Oleh karena itu, Kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam yang ada di Nusantara melakukan perlawanan dengan mengirim pasukan di bawah pimpinan Pati Unus untuk menyerang Malaka. Serangan Kerajaan Demak berlangsung selama dua tahun yaitu pada 1512 M dan 1513 M. Serangan ini tidak berhasil, hingga kemudian pada 1527 M serangan kepada Portugis yang telah menguasai Sunda Kelapa akhirnya dimenangkan oleh Demak dan mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Nama Sunda Kelapa kemudian dirubah menjadi Jayakarta.

3. Perlawana Kesultanan Aceh
Ketika masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada 1607 M hingga 1639 M, Aceh merencanakan sebuah penyerangan kepada Portugis yang menduduki Malaka. Dengan 800 prajurit Aceh menyerang Portugis pada 1629 M namun mengalami kegagalan.
Peninggalan Bangsa Portugis di Indonesia 
Peninggalan bangsa Portugis di Indonesia diantaranya :

1. Prasasti Padrao
Prasasti Padrao merupakan prasasti berupa tiang yang memuat gambar lambang Kerajaan Portugis sebagai lambang bahwa wilayah tersebut merupakanbagian dari wilayah Portugis pada masa penjelajahan setelah adanya perjanjian Tordesillas pada 1494 dan Zaragosa. Padrao berasal dari bahasa Portugis yang berarti batu. Di daerah Sunda Kelapa ditemukan Prasasti Padraoyang merupakan perjanjian dengan Kerajaan Sunda oleh kongsi dagang Portugis di bawah pimpinan Enrique Leme dan membawa barang - barang untuk Raja Samian atau Sanghyang Surawisesa. Prasasti ini ditemukan di daerah sudut Jalan Kali Besar Timur dan Jalan Cengkeh, Jakarta Barat pada 1918. Sekarang prasasti ini disimpan di Museum Nasional di Jakarta.


2. Benteng Portugis
Portugis meninggalkan banyak sekali benteng - benteng terutama di wilayah timur Indonesia. Hal ini dikarenakan Portugis lebih memilih daerah timur karena kaya akan rempah - rempah. Selain sebagai tempat pertahanan, benteng sekaligus dimanfaatkan sebagai tempat pengurusan administratif dan tempat penyimpanan rempah - rempah.

Penjajahan Bangsa Spanyol di Indonesia

Penjajahan Bangsa Spanyol di Indonesia

Seperti halnya penjajahan bangsa Portugis di Indonesia, Spanyol juga pernah menduduki wilayah Indonesia. Ekspedisi kerajaan Spanyol untuk menemukan sumber rempah - rempah mendapat dukungan dari kerajaannya untuk menyaingi Portugis yang sama - sama memiliki ambisi menemukan daerah - daerah baru penghasil rempah - rempah. Kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia juga memiliki tujuan yang sama dengan bangsa Portugis diantaranya, mencari daerah baru untuk dikuasai, menyebarkan agama, serta mencari daerah perdagangan rempah - rempah. Berikut ini merupakan pelayaran - pelayaran yang dilakukan bangsa Spanyol untuk mencapai Nusantara.

1. Pelayaran Cristhoper Columbus
Cristhoper Colombus atau terkadang ditulis Cristoforus Columbus lahir di Genoa, Italia pada tahun 1451. Ia merupakan nahkoda yang handal serta dikenal sebagai seorang penjelajah dan pedagang. Ketika gencar - gencarnya bangsa Eropa mencari jalan menuju Asia Timur, ia meyakini bahwa untuk menemukan daratan Asia Timur akan lebih cepat apabila berlayar ke arah barat melintasi Samudra Atlantik. Rencana ini terkendala dana, maka ia membujuk Ratu Isabella I untuk mendanai ekspedisi ini. Akhirnya disetujui dan Columbus berangkat pada 3 Agustus 1492 di Pelabuhan Paulus Spanyol. Ekspedisi ini berlabuh pertama kali di Kepulauan Canary, lepas pantai Afrika. Selanjutnya pada 6 September pelayaran dilanjutkan ke arah barat. Pelayaran ini beresiko sangat tinggi karena banyak awak kapal yang merasa ingin membatalkan keikutsertaan dalam ekspedisi ini. Namun, Columbus bersikukuh untuk melanjutkan ekspedisi ini. Dengan 120 pelaut dan tiga kapal selama 30 hari, akhirnya Columbus menemukan sebuah daratan yang mereka anggap sebagai India. Daerah tersebut adalah Kepulauan Salvador yang berada di Benua Amerika.

Perjalanan Pertama Chritoper Columbus
Ekspedisi pertama Columbus, ia membawa tiga kapal yaitu dua kapal kecil Nina dengan kapten Vicente Pinzon Yanez, Pinta dengan kapten Martin Alonzo Pinzon, serta satu kapal besar Santa Maria yang dikapteni oleh Columbus sendiri. Mereka berlayar dari Palos, Spanyol pada 3 Agustus 1492. Kemudian pada tanggal 11 Oktober 1492 mereka melihat pulau - pulau Karibia di tenggara Amerika Utara. Mereka kemudian singgah di Guanahani, dan kemudian Columbus menyebutnya sebagai San Salvador. Kedatangan awak kapal Columbus disambut baik oleh orang Indian Taino lokal, namun Columbus menangkap sebagian dari suku Indian untuk dijual sebagai budak. Columbus mengira bahwa ia sudah sampai di Asia dan kemudian mengeksplorasi pulau - pulau sekitar untuk menjarah emas, Columbus melanjutkan perjalanannya ke pulau - pulau Hispaniola yang kemudian menjadi Haiti, Kuba, serta pulau - pulau kecil lainnya. Ketika perjalanan kembali ke Spanyol, kapal Santa Maria rusak dan kapal Pinta berlayar sendiri untuk mencoba menyaingi Columbus. Akhirnya Cristhoper Columbus sampai di Spanyol pada 15 maret 1493.

Perjalanan Kedua Columbus
Perjalanan kedua Columbus yang dilakukan pada 25 September 1493 sampai 11 Juni 1496, Columbus berlayar bersama 17 kapal serta 1.200 hingga 1.500 orang awak kapal untuk menemukan emas dan menangkap orang - orang Indian sebagai budak. Columbus kemudian membuat pangkalan di Hispaniola serta melakukan pelayaran di sekitar Hispaniola dan sepanjang selatan Kuba. Selain itu ia juga menamai pulau Dominika pada 3 November 1493

Perjalanan Ketiga Columbus
Perjalanan ketiga diawali pada 30 Mei 1498 hingga Oktober 1500, Cristhoper Columbus meluaskan wilayah jelajahnya hingga ke daerah selatan benua Amerika yaitu Trinidad dan Venezuela. Tercatat Columbus merupakan orang Eropa pertama yang menginjakkan kaki di benua Amerika semenjak Viking Leif Ericsson.

Perjalanan Keempat Columbus
Ekspedisi terakhir Columbus dimulai pada 9 Mei 1502 hingga 7 November 1504, Columbus melakukan pelayaran hingga ke Meksiko, Honduras dan Panama (Amerika Tengah) serta Santiago (Jamaica).

2. Pelayaran Ferdinan Magelhaens
Magelhaens atau Magellan merupakan seorang keturunan Portugis yang telah lama bekerja di pemerintahan Spanyol. Ia memiliki ambisi untuk mencapai daerah penghasil rempah - rempah di Maluku. Pada 10 Agustus 1519, ia bersama lima kapal dan 165 orang berangkat dari Spanyol, kapal yang ditumpanginya dipimpin oleh Kapten Juan Sebastian del Cano. Di dalam kapal Magellhaens terdapat seorang penulis yang bernama Pigafetta dari Italia.

Perjalanan ini di tulis oleh Pigafetta yang kemudian menjadi acuan kisah perjalanan Magelhaens. Ekspedisi Magelhaens melanjutkan rute ekspedisi Columbus dengan melalui Samudera Atlantik dilanjutkan ke barat hingga ke pantai timur Amerika Selatan diteruskan ke ujung Benua Amerika.. Mereka melewati selat itu kemudian menamakannya dengan selat Magelhaens.

Tahun 1521, Magelhaens menyebrangi Samudera Pasifik hingga sampai di Kepulauan Massava. Kepulauan tersebut kemudian dikenal dengan nama Filipina yang diambil dari nama Raja Spanyol Philips III. Di Filipina, Magelhaens membuat tugu peringatan bahwa kepulauan tersebut merupakan wilayah Spanyol. Sama dengan Portugis, Spanyol juga menyebarkan agama di wilayah - wilayah persinggahannya. Penyebaran agama ini di sebagian daerah menimbulkan perlawanan - perlawanan, seperti perlawanan orang - orang Mactan yang mengakibatkan Magelhaens terbunuh. Pada akhirnya orang - orang Spanyol harus meninggalkan Filipina untuk pergi ke daerah selatan. Awak kapal yang tersisa akhirnya mendarat di Maluku, di tempat ini mereka menemukan rempah - rempah dan kapal yang tersisa hanya dua saja yaitu Victoria dan Trinidad.

Pada 1521 bangsa Spanyol sampai di Tidore (Maluku) yang kemudian singgah di Bacan dan Jailolo. Ekspedisi ini dilanjutkan oleh Kapten Del Cano yang memimpin ekspedisi Magelhaens dan kemudian disebut ekspedisi Magelhaens Del Cano berasal dari nama dua orang yang berbeda. Kedatangan bangsa Spanyol disambut baik oleh orang - orang Maluku karena pada saat itu orang - orang Maluku sedang melakukan perlawanan terhadap Portugis.

Kedatangan bangsa Spanyol di Maluku merupakan impian yang menjadi nyata bagi bangsa Spanyol yaitu sampai di daerah penghasil rempah - rempah. Orang - orang Spanyol kemudian melakukan perdagangan dengan orang - orang Maluku. Kedatangan dan perdagangan bangsa Spanyol di Maluku menimbulkan pertentangan oleh bangsa Portugis yang menganggap bahwa Spanyol melanggar hak monopoli Portugis.Selanjutnya terjadi persaingan dagang antara Portugis dan Spanyol. Persaingan ini juga sejalan dngan dua kerajaan yang sedang bersekutu di Maluku yaitu Kerajaan Ternate dan Tidore. Penyelesaian dari konflik ini yaitu dilakukannya perjanjian Saragoza (Spanyol) pada 1529. Perjanjian ini berisi :
  • Spanyol meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di Filipina
  • Portugis tetap melakukan kegiatan perdagangan di Kepulauan Maluku. 
Setelah adanya perjanjian ini, Spanyol kemudian kembali ke negaranya melalui jalur barat hingga sampai di Tanjung Harapan dan sampai di Spanyol pada 1522. Ekspedisi ini memakan waktu 3 tahun dari 1519 sampai 1522 dan tersisa 17 orang. Ekspedisi ini dianggap sangat penting bagi sejarah manusia dan ilmu pengetahuan. Hal ini membuktikan bahwa dunia itu bulat, Magellan sebagai pelaut besar yang dikenal dalam sejarah pelayaran. Kemudian raja Spanyol memberikan penghormatan besar kepada pelayaran Magellan Del Cano dan memberikan tiruan bola bumi. Pada bola bumi ini terdapat lilitan tulisan dengan arti "Engkaulah yang pertama kali mengitari diriku".

Proses masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia

Proses masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYAPENGARUH HINDU-BUDDHADI INDONESIA
A.Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asiaterdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannyadianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Keduanegeri ini menjalin hubungan ekonomi danperdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangandan pelayaran berlangsung melalui jalan darat danlaut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewatiIndia-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yangterletak di jalur posisi silang dua benua dan duasamudera, serta berada di dekat Selat Malakamemiliki keuntungan, yaitu:1.Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, sepertiIndia, Cina, Arab, dan Persia,2.Kesempatan melakukan hubungan perdaganganinternasional terbuka lebar,3.Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakinluas, dan4.Pengaruh asing masuk ke Indonesia, sepertiHindu-Budha.Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatanperdagangan dan pelayaran internasionalmenyebabkan timbulnya percampuran budaya. Indiamerupakan negara pertama yang memberikanpengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentukbudaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yangdikemukakan para ahli tentang proses masuknyabudaya Hindu-Buddha ke Indonesia.1. Hipotesis BrahmanaHipotesis ini mengungkapkan bahwa kaumbrahmana amat berperan dalam upaya penyebaranbudaya Hindu di Indonesia. Para brahmana
mendapat undangan dari penguasa Indonesia untukmenobatkan raja dan memimpin upacara-upacarakeagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah VanLeur.2.Hipotesis KsatriaPada hipotesis ksatria, peranan penyebaranagama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaumksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau diIndia sering terjadi peperangan antargolongan didalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkanIndia. Rupanya, diantara mereka ada pula yangsampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yangkemudian berusaha mendirikan koloni-koloni barusebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pulaterjadi proses penyebaran agama dan budayaHindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorangpendukung hipotesis ksatria.3. Hipotesis WaisyaMenurut para pendukung hipotesis waisya, kaumwaisya yang berasal dari kelompok pedagang telahberperan dalam menyebarkan budaya Hindu keNusantara. Para pedagang banyak berhubungandengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinanhubungan itu telah membuka peluang bagiterjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J.Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesiswaisya4. Hipotesis SudraVon van Faber mengungkapkan bahwapeperangan yang tejadi di India telah menyebabkangolongan sudra menjadi orang buangan. Merekakemudian meninggalkan India dengan mengikutikaum waisya. Dengan jumlah yang besar, didugagolongan sudralah yang memberi andil dalampenyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli mendugabanyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajaragama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauanmereka mendirikan organisasi yang disebutSanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak,mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapatsemacam ini disebut Teori Arus Balik.
AGAMA HINDU
Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitabsucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhitaatau “himpunan” yaitu:1.Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada paradewa.2.Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.3.Yajur Weda, berisi mantera-mantera untukupacara keselamatan.4.Atharwa Weda, berisi doa-doa untukpenyembuhan penyakit.Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memilikikitab suci lainnya yaitu:1.Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-halsesaji.2.Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan danmakna hidup.Agama Hindu menganut polytheisme (menyembahbanyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:1.Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.2.Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara danpelindung.3.Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.
Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyakdipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangatpenting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yangberguna untuk memasak dan upacara-upacarakeagamaan. Menurut agama Hindu masyarakatdibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yangdisebut Caturwarna yaitu:1.Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.2.Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, danbangsawan.3.Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, danburuh menengah.4.Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil,dan budak.Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan phariaatau candala, yaitu orang di luar kasta yang telahmelanggar aturan-aturan kasta.Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggapsuci misalnya, Benares sebagai tempatbersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Ganggayang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu,sehingga bisa mencapai puncak nirwana.
AGAMA BUDDHA
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama diIndia pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang rajabernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddhaartinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskandiri dari samsara.Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “TigaKeranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapunyang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:1.Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan danhukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.2.Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atauajaran dari sang Buddha.3.Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentangsoal-soal keagamaan.Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau“Tiga Kebaktian” yaitu:
1.Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.2.Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaranBuddha.3.Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemelukBuddha.Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwanaharus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atauAstavidha yaitu:1.Pandangan yang benar.2.Niat yang benar.3.Perkataan yang benar.4.Perbuatan yang benar.5.Penghidupan yang benar.6.Usaha yang benar.7.Perhatian yang benar.8.Bersemedi yang benar.Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaranBuddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalamagama Buddha yaitu:1.Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapatmencapai nirwana atas usahanya sendiri.2.Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapainirwana dengan usaha bersama dan salingmembantu.Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yangdianggap suci dan keramat yaitu :1.Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.2.Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedidan memperoleh Bodhi.3.Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddhamengajarkan ajarannya pertama kali.4.Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.
B.Pengaruh Hindu Budha Di Indonesia
Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambahkhasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspekkehidupan.
Tersebarnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia berpengaruh luas dalamkehidupan masyarakat Indonesia, diantaranyadalam bidang berikut ini :
1.Kepercayaan
Bangsa Indonesia mulai menganut agama Hindudan Budha walaupun tidak meninggalkankepercayaan aslinya, seperti pemujaan terhadaproh nenek moyang.
2.Sosial
Dalam bidang sosial, terjadi bentuk perubahandalam tata kehidupan sosial masyarakat. Misalnyadalam masyarakat Hindu diperkenalkan adanyasistem kasta.
3.Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, tidak begitu besarpengaruh dan perubahannya, karena masyarakatIndonesia telah mengenal aktifitas perekonomianmelalui pelayaran dan perdagangan jauh sebelummasuknya pengaruh Hindu-Budha.
4.Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan Hindu-budha terlihat darihasil-hasil kebudayaan seperti bangunan candi, senisastra, berupa cerita-cerita epos diantaranya EposMahabharata dan Epos Ramayana. Pengaruhlainnya adalah sistem tulisan. Kebudayaan Hindu-Budha amat berperan memperkenalkan sistemtulisan di masyarakat Indonesia.
5. Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat diIndonesia telah menganut kepercayaan animismedan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistemkepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejakberinteraksi dengan orang-orang India. Budaya barutersebut membawa perubahan pada kehidupankeagamaan, misalnya dalam hal tata krama,
upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempatperibadatan.
6. Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan olehorang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengankepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yangterbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaankerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan,seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.
7. Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunanpunden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadudengan budaya India yang mengilhami pembuatanbangunan candi. Jika kita memperhatikan CandiBorobudur, akan terlihat bahwa bangunannyaberbentuk limas yang berundak-undak. Hal inimenjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
8. Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesiameninggalkan beberapa prasasti yang sebagianbesar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hinggasaat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri denganbahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-katabahasa Indonesia yang merupakan hasil serapandari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, DasaDharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya PurnakaryaNugraha, dan sebagainya.
9. Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesiamembawa kemajuan besar dalam bidang sastra.Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalahkitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk
menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastrayang muncul di Indonesia adalah :1.Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa,2.Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan3.Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.
C.Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia
a.Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan

Kerajaan Kutaib.Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa

Kerajaan Salakanagara (150-362)

Kerajaan Tarumanegara (358-669)

Kerajaan Sunda Galuh (669-1482)

Kerajaan Kalingga

Kerajaan Mataram Hindu

Kerajaan Kadiri (1042 – 1222)

Kerajaan Singasari (1222-1292)

Kerajaan Majapahit (1292-1527)c.Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra

Kerajaan Malayu Dharmasraya

Kerajaan Sriwijaya
D.Teori Masuknya Agama Hindu Budha1. Teori Brahmana
Di kemukakan oleh J.C Van Leur. Menurutnyapara Brahmana sangat berperan dalampenyebaran agaman Hindu di Indonesia. ParaBrahmana diundang oleh penguasa nusantarauntuk menobatkan raja, memimpin upacara-upacara keagamaan, dan mengajarkan ilmupengetahuan.
2. Teori Ksatria
Dikemukakan oleh C.C Berg. Menurutnyaagama Hindu disebarkan oleh para prajuritperang yang kalah dan melakukan migrasi kenusantara.
3. Teori Waisya
Dikemukakan oleh N.J Krom. Menurutnyaagama Hindu disebarkan oleh para pedagangyang datang ke nusantara.
4. Teori Arus Balik
Dikemukakan oleh F.D.K Bosch. Menurutnyaagama Hindu Budha dibawa oleh para pemudayang khusus belajar agama di India
E.Peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia
Peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan yangbercorak Hindu-Budha di daerah-daerah Indonesiaumumnya berupa seni bangunan (candi,petirtaan/pemandian, benteng, gapura), seni rupa(relief, dan patung), serta karya sastra.
1. SENI BANGUNANa. Candi1) Candi Peninggalan Kerajaan MataramLama

Candi yang bersifat Hindu

Candi Gunung Wukir, terletak di sebelahselatan Muntilan

Kelompok Candi Dieng, terletak diKabupaten Wonosobo. Dikelompok candi initrdapat beberapa candi yang oleh penduduksetempat diberi nama tokoh wayang,misalnya : Bima, Gatotkaca, Puntadewa,Arjuna, Semar, dan lain-lain

Candi Selogriyo, terletak di kaki GunungSumbing

Candi Pringapus, terletak di timur GunungSundoro

Kelompok Candi Gedong Songo, terletak dilereng Gunung Ungaran

Candi Perot, terletak di lereng GunungSumbing

Candi Argopuro, terletak di lereng GunungSumbing

Candi Ijo, terletak di dekat Prambanan

Candi Gebang, terletak di dekat Yogyakarta

Candi Sambisari, terletak di dekat Yogyakarta

Kelompok Candi Lorojonggrang ( Prambanan), terletak di perbatasan Yogyakarta-Klaten.Di
kelompok ini ada 3 candi induk, Candi Syiwa,Candi Brahma, dan Candi Wisnu.

Candi yang bersifat Budha, bercorak budha,bermitologi budha, bernuansa arsitektur budhadan ajaran budha :

Candi Borobudur, terletak di KabupatenMagelang

Candi Kalasan, terletak di kabupatensleman. Dibangun oleh Raja Panangkaran.

Candi Sari, terletak di dekat Candi Kalasan.

Candi Banyunibo, terletak di dekatPrambanan.

Candi Sajiwan, terletak didekat Prambanan.Candi ini untuk menghormat Awalokiteswara.

Candi Plaosan, terletak di dekat prambanan.Dibangun pada masa Raja Pikatan

Candi Sewu, terletak didekat Prambanan

Candi Bubrah, terletak didekat Prambanan

Candi Lumbung, terletak didekat Prambanan

Candi Asu, terletak didekat Candi Sewu

Candi Ngawen, terletak di dekat Muntilan.Candi ini dibuat oleh raja yang beragamaHindu, dan diperuntukan untuk umat yangberagama Budha

Candi Mendut, terletak di kabupatenMagelang. Di dalamnya terdapat PAtungPadmapani dan Wajrapani

Candi Pawon (Bajranalan), terletak dikabupaten Magelang. Di bangun olehPramodhawardhani.
2) Candi Peninggalan Kerajaan Medang(Dinasti Isyana)

Candi Lor (Anjuk Ladang),terletak di Brebek,Nganjuk.

Candi Gunung Gangsir, terletak di di Bangil.

Candi Songgoroti, terletak di Batu Malang

Candi Sumber Nanas, terletak di Blitar

Candi Belahan, dibangun oleh Raja Airlingga

Pertapaan Pucangan, terletak di GunungPenanggungan
3) Candi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Kelompok Candi Muara Takus, terletak diBangkinang, Tampar, Riau

Kelompok CAndi Gunung Tua, terletak dipadang sidempuan, Tapanuli, Sumatra Utara.

Di kelompok ini ada 1 candi yang bentuknyakhas, yaitu Candi Biaro Bahal
4) Candi Peninggalan Kerajaan Singasari

Candi Kidal, terletak di Malang

Candi Jawi, terletak di dekat Pringen

Candi Singasari, terletak di Malang

Candi Jago, terletak di Malang
5) Candi Peninggalan kerajaan Majapahit

Candi Simping

Candi Rimbi, terletak di Mojokerto

Candi Panggih

Candi Surawana, terletak di Kediri

Candi Tigawangi, terletak di Pare

Candi Kalicilik, terletak di Blitar

Candi Jabung, terletak di Kraksaan,Probolinggo

Candi Pari, terletak di Porong

Candi Tikus, terletak di Mojokerto

Candi Brahu, terletak di Mojokerto

Candi Panataran, terletak di Blitar

Candi Sukuh, terletak di Karanganyar. Candiini menunjukan unsure Jawa asli

Candi Samentar, terletak di Blitar
6) Candi Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan

Candi Badut, terletak di Malang
7) Candi Peninggalan Kerajaan Bali

Kompleks Candi Gunung Kawi, terletak di Tampaksiring
b. Berupa Prasasti
– Yupa (batu bertulis) Peniggalan Kerajaan Kutai- Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Kalasa (778M), Prasasti Karang Tengah (824 M), Prasasti
Argapura (963 M), Merupakan SumberSejarah yang mengungkapkan KeberadaanKerajaan Mataram Kuno.- Tujuh Prasasti Peninggalan Kerajan TarumaNegara, 5 ditemukan di Bogor, 1 di Cilincing,dan 1 di Lebak Banten, yaitu Prasasti Ciaterun,Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Cianten, danPrasasti Lebak.-Prasasti Anjuk Ladang beramngka tahun 937 MsumberSejarah yang mengungkapkn kebetradaan MpuSindok (rajapertama Medang dan pendiriDinasti Isyana )Prasasti-prasasti sebagai sumber sejarahKerajaan Sriwijaya di Sumatra , Berangka padatahun 684-775 M , Antara lain P. KedudukanBulat , P. Talang Tuwo , P. Telayu Batu Kecil , P.Kota , P.Karang Berahi .
c. Pertirtaan
Pertirtaan merupakan pemandian suci untuk rajadan para bangsawan.Contoh petirtaan yang penting adalah :

Petirtaan Jalatunda, terletak di lereng baratGunung Pananggungan. Dibangun pada masapemerintahan Raja Airlangga

Pertirtaan Belahan, terletak di lereng timurGunung Pananggungan. Dibangun pada masapemerintahan Raja Airlangga

Pertirtaan di Candi Tikus, terletak di Trowulan, Mojokerto

Petirtaan Gua Gajah, terletak di Gianyar, Bali

Petirtaan Tirta Empul. Terletak di desaManukaya, Tampaksiring, Bali.
d. Benteng
Istana kerajaan umumnya dibangun di balikbenteng yang kuatBenteng ada 2 macam, yaitu :

Benteng Buatan, dibangun dengan sengajaberwujud tembok, parit yang dalam dan ebar

Benteng alam, yamg berwujud sungai ataupegunungan. Contoh benteng alam adalah
benteng yang terdapat di Bukit Ratu Boko yangdikenal dengan nama Candi Ratu Boko. Candiini dibangun oleh Balaputradewa.
e. Gapura
Ada 2 macam bentuk gapura :

Kori Agung, yaitu berupa bangunan seperticandi yang di tengahnya terdapat pintu untukkeluar masuk. Contoh Kori Agung, antara lain :Candi Jedong, Candi Plumbangan, dan CandiBajang Ratu
2.SENI RUPA
Berupa Relief. Relief adalah hasil seni pahatsebagai pengisi bidang pada dinding candi
1.Relief Candi Borobudur
a.karmawibbhangga, padakaki candi, sebabakibat perbuatan baik / buruk manusiab.jatakamala-awadana, dinding lorong 1,2perbuatan sang budha, bodhisatvac.gandawyudha-badhracari, dinding 2-4,usaha sudana mencara ilmu yang tinggisampai ia bersumpah mengikuti bodhisatva,samantharbhadra
2.Relief Candi Lorojonggrang
a.Cerita ramayana, pada dinding serambi atascandi sywa dan candi brahmana.b.Carita kresnayana, pada pagar candi wisnu.c.Relief candi jajaghu, mamuat ceritakresnayana, partayajna, kunjarakarna. 1 kalikita jumpai punokawan.d.Relief candi surowono, memuat cerita arjunawiwaha, adegan sritanjung yang dibunuholehsidapaksa.e.Relief candi panataran, memuat ceritaramayana, kresnayana.
3.SENI PATUNG
1.Peninggalan Bercorak Hindu.a.Patung Dewa-Dewi : trimurti (dalam wujudmaha guru, mahakala, mahabirawa), durga
b.Patung Airlangga, dalam wujud dewa wisnumenunggang garudac.Patung Kendedes, wujud dewiprajnaparamitad.Patung Kertanegara, wujud joko dolok danamonghapasae.Patung Kertajasa, wujud dewa sywaf.Patung Dwarapala, wujud raksasamenggenggam gada2.Peninggalan Patung Budha1.Arca Aksobhya, sikap bumi sparcamudra /tangan sentuh bumi sebagai saksi, hadaptimur2.Arca Ratnasambhawa, sikapwaramudra/memberi anugerah, selatan.3.Arca Amitaba, sikap dayana mudra /bersemedi, barat.4.Arca Amogasidhi, sikap abaya mudra /tangan menentramkan,utara.5.Arca Wairicana, sikap darmacakara mudra /tangan memutar roda darma,di dalam stup
4.SENI SASTRA
1.Masa Kerajaan Kediria.kitab kakawin baratayudha : mpusedah,panuluhb.kitab kakawin hariwangsa,gatotkacasraya :mpu panuluhc.kitab smaradhana : mpu dharmajad.kitab lubdaka,wratasancaya : mpu tanakunge.kitab kresnayana : mpu triguna2.Masa Kerajaan Majapahita.kitab negara kertagama : mpu prapancab.kitab sutasoma : mpu tantularc.kitab pararaton : riwayat raja-rajasinghasari,majapahitd.kitab sundayana : peristiwa bubate.kitab ranggalawe,pemberontakanranggalawaf.kitab sorandoka : pemberontakan sorag.kitab usana jawa : penakhlukan bali olehgajahmada dan arya dama
PENUTUP
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan YangMaha Esa, kami dapat menyelesaikan makalahSejarah yang bertemakan “
Perkembangan danPengaruh Agama Hindu-Budha di Indonesia
” ini dapatdiselesaikan dengan baik dan tepat waktu.Semoga makalah yang saya buat ini dapatbermanfaat di kalangan pelajar lainnya. Apabila adasalah kata mohon dimaafkan, karena semua orangpasti ada kekurangannya. Sekian yang kamisampaikan. Terima kasih.
SEJARAH  PERKEMBANGAN  HINDU – BUDHA  DI  INDONESIA
Penyebaran Agama Hindu – Budha di Nusantara
Perspektif masuknya agama Hindu di Indonesia ada 4 teori:
1. Teori Sudra (golongan orang biasa)
Sesuai dengan namanya, teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke nusantara dibawa oleh orang-orang India berkasta Sudra.
2. Teori Waisya (golongan pedagang)
Menurut teori ini, kelompok yang berperan besar dalam penyebaran agama Hindu adalah golongan Waisya. Teori ini dikemukakan oleh Prof. N.J. Krom.
3. Teori Ksatria (golongan raja)
Menurut teori ini, kelompok yang berperan besar dalam penyebaran agama Hindu di nusantara adalah golongan ksatria. Proses penyebaran agama tersebut dilakukan dengan cara pendudukan (kolonisasi). Teori yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Ir. J.L. Mouens.
4. Teori Brahmana (golongan ulama / tokoh agama)
Menurut teori ini, faktor utama penyebaran agama Hindu di nusantara adalah dari kaum Brahmana. Teori yang dikemukakan oleh J.C. Ban Leur.
Penyebaran Agama Budha
Melihat bukti-bukti antropologi yang ada, agama Budha diperkirakan masuk ke nusantara sejak abad ke-2 Masehi. Hal tersebut dapat dinyatakan dengan penemuan patung Budha dari perunggu di Jember dan Sulawesi Selatan. Patung-patung itu menunjukkan gaya seni Amarawati.
Agama Budha di nusantara berasal dari laporan seorang pengelana Cina bernama Fa Hien pada awal abad ke-5 Masehi. Dalam laporan tersebut, Fa Hien menceritakan bahwa selama bermukim di Jawa, ia mencatat adanya komunitas Budha yang tidak begitu besar di antara penduduk pribumi.
Seorang Biksu Budha bernama Gunawarman, putera dari seorang raja Kashmir di India, yang datang ke negeri Cho-Po untuk menyebarkan agama Budha Hinayana. Negeri Cho-Po mungkin terletak di Jawa atau Sumatera.
B. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha
1. Kutai
Di daerah Kutai, Kalimantan Timur, bukti itu berupa tujuh buah prasasti berbentuk yupa. Yupa ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Prasasti itu dibuat kira-kira pada abad ke-5 Masehi.
Kerajaan Kutai di Hulu sungai Mahakam. Pendiri kerajaan itu bernama Kudungga, dipastikan bukanlah sebuah nama Hindu, namun asli nusantara.
Prasasti-prasasti itu sendiri dibuat untuk memuliakan Raja Kutai yang ketiga, Mulawarman. Prasasti yang menyebutkan bahwa raja tersebut telah memberikan sumbangan berupa 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
2. Tarumanegara
Kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat dan kedua di nusantara ialah Tarumanegara. Kerajaan ini terletak di antara sungai Cisadane dan sungai Citarum pada abad ke-5 Masehi. Catatan para pengelana Cina yang singgah di Jawa seperti kisah Fa-Shien mengenai sebuah kerajaan yang bernama To-lo-mo (Tarumanegara). Tang dan Sung menyebutkan bahwa kerajaan tersebut beberapa kali mengirimkan utusannnya ke Cina.
3. Kalingga
Dalam sebuah berita Cina yang berasal dari seorang biksu Budha bernama I-Tsing, pada pertengahan abad ke-7 terdapat sebuah kerajaan bernama Holing atau Kalingga di daerah Jawa Tengah. Kerajaan Kalingga diperintah oleh seorang ratu bernama Sima. Pemerintahannya sangat keras, namun adil dan bijaksana.
4. Melayu
Melayu merupakan salah satu kerajaan terkuat di nusantara. Banyak ahli sejarah yang memperkirakan bahwa kerajaan tersebut terletak di daerah Sungai Batanghari, Jambi. Banyaknya peninggalan kuno seperti candi dan arca yang ditemukan di sana.
Pada masa pemerintahan dinasti Tang, dilaporkan bahwa pada tahun 644 dan 645 utusan dari negeri Moloyeu (Melayu) membawa hasil bumi. Pengelana Cina I-Tsing kemudian melaporkan bahwa pada abad ke-7 kerajaan tersebut ditaklukkan oleh Sriwijaya.
Nama Melayu baru muncul kembali pada abad ke-12 ketika kerajaan Singasari melancarkan ekspedisi. Pemelayu. Melayu mengalami masa kejayaan pada pemerintahan raja Adityawarman. Menurut catatan pada arca Manjusti di Candi Jago, Jawa Timur, bahwa Adityawarman membantu Gajah Mada menaklukkan pulau Bali.
5. Sriwijaya
Sriwijaya pertama kali dijumpai di dalam Prasasti Kota Kapur dari pulau Bangka. Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan di Sumatera Selatan yang berpusat di Palembang. Pada tahun 671, seorang biksu Budha bernama I-Tsing menceritakan bahwa ketika ia pergi dari Kanton ke India, ia singgah terlebih dahulu di Sriwijaya selama enam bulan untuk belajar tata bahasa Sansekerta.
Kerajaan Sriwijaya juga diperkuat oleh penemuan beberapa prasasti yang semuanya ditulis dengan Pallawa dalam bahasa Melayu Kuno. Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, dan Karang Berahi.
6. Mataram Kuno
Kerajaan Mataram berada di wilayah Sungai Bogowonto, Progo, Elo, dan Bengawan Solo di Jawa Tengah. Kerajaan ini dapat diketahui dari prasasti Canggal. Prasasti Belangka tahun 732 M menyebutkan bahwa kerajaan itu pada awalnya dipimpin oleh Sana, diteruskan oleh keponakannya, Sanjaya.
Kerajaan Mataram Kuno terkenal keunggulannya dalam pembangunan candi Agama Budha dan Hindu. Candi yang diperuntukkan bagi Agama Budha antara lain candi Borobudur yang dibangun oleh Samaratungga dari dinasti Syailendra. Candi Hindu yang dibangun antara lain candi Roro Jongrang di Prambanan yang dibangun oleh Raja Pikatan.
7. Wangsa Warmadewa di Bali
Keluarga Raja Warmadewa muncul pertama kali pada tahun 914. Hal itu diketahui dalam prasasti dari Sanur yang dikeluarkan oleh Sri Kesariwarmedewa.
8. Medang Kamulan
Kerajaan Medang Kamulan terletak di muara Sungai Brantas di Jawa Timur. Kerajaan ini dibangun oleh Mpu Sendok yang sebelumnya memerintah kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. Di tempat barunya ini Mpu Sendok mendirikan sebuah dinasti yang bernama Isyana.
9. Kediri
Keputusan Airlangga untuk membagi dua kerajaannya menghasilkan pembentukan dua kerajaan, Jenggala dan Panjalu (Kediri). Panjalu berhasil mendesak Jenggala.
Sebagai gantinya, 60 tahun kemudian muncullah kerajaan Kediri. Pada tahun 1116, Kediri diperintah oleh Sri Kameswara (1116-1135). Kemudian ia digantikan oleh Jayabaya. Jayabaya memerintah antara tahun 1135 hingga 1157, ia memakai lambang Garudamukha untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah keturunan sah Airlangga.
10. Singasari
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok setelah dia berhasil mengalahkan Kediri. Riwayat Ken Arok sendiri tidak banyak diketahui karena namanya tidak dikenal dalam prasasti. Dalam kitab Pararaton dan Negarakertagama, ia dikatakan berasal dari sebuah keluarga biasa dari desa Pungkur. Melalui bantuan pendeta bernama Danghyang Lohgawe, ia kemudian berhasil bekerja pada Akuwu Tumapel bernama Tunggul Ametung.
Tertarik oleh isteri sang akuwu yang cantik bernama Ken Dedes, Ken Arok kemudian membunuh Tunggul Ametung dengan sebilah keris buatan Mpu Gandring. Setelah itu ia menikahi Ken Dedes yang saat itu sedang mengandung.
Kisah tragedi Anusapati, anak yang dikandung Ken Dedes dari Tunggul Ametung, mengetahui tragedi yang menimpa ayahnya. Ia kemudian membunuh ayah tirinya itu dengan keris yang telah membunuh ayah kandungnya dan mengambil alih tahta kerajaan.
Pemerintahan Anusapati berlangsung selama 21 tahun (1227 – 1248). Masa pemerintahannya tidak banyak diketahui selain dia gemar mengabung ayam, dia dibunuh oleh Tohjaya, seorang anak Ken Arok dari istri lainnya yang bernama Ken Umang. Pada gilirannya, Tohjaya kemudian dibunuh oleh anak Anusapati yang bernama Ranggawuni. Ranggawuni naik tahta pada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Ia merupakan raja Singasari pertama yang namanya diabadikan dalam prasasti Narasingharmuti.
Perluasan pengaruh Kemaharajaan Cina – Mongol di bawah Khubilai Khan menimbulkan tantangan terhadap kekuasaan Kertanegara. Ketika sang kaisar mengirimkan utusan yang menuntut agar Singasari tunduk kepada Cina. Kertanegara melukai wajah sang utusan yang bernama Mengki Khubilai Khan murka dan mengirimkan pasukan untuk menyerang Jawa pada tahun 1292.
Akan tetapi, keruntuhan Kertanegara ternyata datang dari jurusan lain. Seorang keturunan raja-raja Kediri bernama Jayakatwang memberontak terhadap kekuasaan Singasari untuk memulihkan kembali kejayaan Kediri yang diruntuhkan oleh leluhur Kertanegara. Jayakatwang berhasil membunuh Kertanegara meskipun menantunya yang bernama Raden Wijaya berhasil lolos.
11. Majapahit
Pendiri Majapahit ialah Raden Wijaya. Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara yang berhasil meloloskan diri ke Madura setelah kematian mertuanya. Dengan bantuan penguasa Madura bernama Arya Wirajaya, ia menawarkan diri untuk bekerjasama dengan Jayakatwang di Kediri. Jayakatwang kemudian memberikan daerah Hutan Tarik (sekarang Trowulan) kepada Raden Wijaya.
Raden Wijaya diam-diam memperkuat diri sambil menunggu saat yang tepat untuk membalas dendam. Pada awal tahun 1293 tentara Cina – Mongol yang dikirim untuk menghukum Kertanegara tiba di Pulau Jawa. Raden Wijaya berhasil membunuh Jayakatwang.
Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka lari meninggalkan pulau Jawa. Ia dinobatkan menjadi Raja Majapahit dengan gelar Sri Kertarajasa Jaya Wardhana pada 12 November 1293.
Para pengikut Kertarajasa yang berjasa dalam mendirikan Majapahit kemudian diangkat menjadi pejabat tinggi kerajaan. Di antara mereka terdapat tokoh-tokoh, yaitu Arya Wiraraja. Pu Tambi (Nambi), dan Ronggo Lawe. Pengangkatan tersebut menimbulkan rasa tidak puas bagi jabatan yang lebih tinggi.
Timbullah serangkaian pemberontakan seperti yang dilakukan Ronggo Lawe pada tahun 1295 serta Pu Sora dan Juru Demung antara tahun 1298 – 1300. Di tengah-tengah kekacauan ini, Raden Wijaya wafat pada tahun 1309.
Pengganti Raden Wijaya adalah Jayanegara yang bergelar Sri Jayanegara. Pemberontakan Nambi tahun 1316 dapat dipadamkan oleh Mahapati. Kemudian menyusul pemberontakan Semi pada tahun 1318 dan Kuti 1319. Setelah peristiwa itu, raja Jayanegara sadar kalau Mahapati ternyata tukang fitnah. Akhirnya, ia ditangkap dan di hukum mati.
Ketika terjadi pemberontakan Kuti inilah muncul nama Gajah Mada.
Pada tahun 1328, Jayanegara tewas dibunuh oleh Tanca. Tahta kerajaan kemudian diwakilkan kepada puterinya, Tribhuwanatunggadewi (Bhre Kahuripan). Selama pemerintahan ratu tersebut, kemelut politik masih muncul. Hal tersebut terlihat dengan adanya pemberontakan Sadeng pada tahun 1331. Pemberontakan tersebut berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada. Sebagai balasan atas jasanya, Gajah Mada diangkat menjadi Mangkubumi (Perdana Menteri).
Pada saat dilantik, Gajah Mada mengucapkan suatu sumpah terkenal yang disebut sebagai Sumpah Palapa. Dalam sumpahnya itu, Gajah Mada bertekad untuk tidak berhenti beristirahat sampai seluruh nusantara dipersatukan di bawah panji Majapahit. Tribhuwanatunggadewi menduduki tahta selama 22 tahun dan kemudian menyerahkan tahta Majapahit kepada puteranya Hayam Wuruk. Hayam Wuruk menjadi raja dengan gelar Sri Rajasanegara. Pemerintahannya berlangsung selama 39 tahun, ia didampingi oleh Gajah Mada sebagai patihnya.
Di bawah duet Sri Rajasanegara dan Gajah Mada, persatuan nusantara perlahan-lahan dapat diwujudkan meskipun sempat diwarnai keributan dengan adanya peristiwa Bubat. Peristiwa yang menewaskan Maharaja Sunda Padjajaran yang bernama Sri Bhaduga dan Dyah Pitaloka, puterinya yang menjadi calon permaisuri Hayam Wuruk. Peristiwa ini meretakkan Hayam Wuruk dan Gajah Mada.
Hayam Wuruk sangat memperhatikan kehidupan agama. Ia berusaha mempersatukan tiga aliran agama, yaitu Budha, Siswa dan Wisnu. Kerukunan hidup beragama di Majapahit dilukiskan oleh Mpu Tantular dalam bukunya Sutasoma dengan kalimat “Bhineka Tunggal Eka”. Beberapa pujangga besar yang hidup pada masa tersebut adalah Mpu Prapanca dengan karyanya kitab Negarakertagama dan Mpu Tantular dengan karyanya Arjuna Wiwaha.
Kematian Gajah Mada pada tahun 1364, yang disusul oleh wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389 menyebabkan kemunduran besar bagi Majapahit.
C. Pengaruh dan Warisan Kebudayaan Hindu – Budha
1. Pengaruh Kebudayaan Hindu – Budha
Perkembangan Hindu – Budha di nusantara tidak sekedar membawa perubahan dalam bidang keagamaan saja melainkan juga berpengaruh pada kehidupan politik, sosial dan budaya.
2. Perubahan dalam bidang politik
Di bidang politik yang paling nyata adalah diperkenalkannya sistem kerajaan. Sebelumnya, kedudukan pemimpin dalam masyarakat nusantara ialah orang yang dituakan oleh sesamanya.
3. Perubahan dalam bidang sosial
Masyarakat nusantara terbagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan aturan kasta. Akan tetapi, sistem kasta yang berlaku di nusantara tidaklah seketat di negara asalnya.
4. Perubahan dalam bidang kebudayaan
Pengaruh di bidang kebudayaan terutama berkaitan dengan penyelenggaraan upacara keagamaan, seperti upacara sesajen, pembuatan relief, candi serta penggunaan bahasa sansekerta.
5. Warisan kebudayaan Hindu – Budha
– Arsitektur
Arsitektur warisan kebudayaan Hindu – Budha dapat dilihat dari stupa dan candi. Awalnya stupa dikenal sebagai kuburan kubah atau bukit makam yang sederhana, kemudian bentuk arsitektur ini menjadi sebagai bangunan suci bagi umat Budha.
Gerbangnya terdapat di empat penjuru mata angin, biasanya dihiasi dengan gambar-gambar timbul (relief).
Adapun candi merupakan bangunan peninggalan masa lalu yang digunakan untuk memuliakan orang yang telah meninggal, khusus bagi para raja dan orang-orang terkemuka.
– Seni sastra
Seni sastra peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu – Budha ialah tampak dalam penulisan prasasti, kitab dan kakawin. Prasasti biasanya ditulis untuk memberikan informasi sehubungan dengan adanya peringatan, perintah, atau keberadaan suatu kerajaan. Pada masa kerajaan Kutai, informasi itu dipahatkan pada Yupa (tugu batu).
Kitab adalah sebuah karangan tentang kisah, catatan atau laporan suatu peristiwa. Kitab ditulis dalam lembaran daun lontar. Isi kitab berupa rangkaian puisi yang terdiri atas beberapa bait, ditulis dalam bahasa yang indah. Ungkapan dalam puisi itu disebut kakawin. Beberapa kitab yang ditulis misalnya, Mahabharata, Arjuna Wiwaha, Negarakertagama, dan Sutasoma.
– Seni rupa / ukir
Karya seni rupa banyak dijumpai dalam bentuk relief yang dipahatkan pada dinding candi, biasanya berupa gambar dan hiasan serta ada yang merupakan rangkaian cerita atau kisah orang-orang tertentu. Relief-relief itu antara lain dapat ditemui dalam berbagai candi seperti Borobudur, Prambanan dan Panataran.